Kami Royal Jogjaholic Tour And Travel yang bergerak di bidang wisata dan Jasa membutuhkan Marketing dan Driver dengan kualifikasi
1. Marketing
- Pendidikan Min D3
- Usia Max 30 Tahun
- Memiliki Motor dan SIM C
- Mempunyai dedikasi, suka bekerja keras, jujur dan bisa bekerja secara team
2. Driver
- Pendidikan Min SMU
- Usia Max. 35 Tahun
- Bisa Berbahasa Inggris
- Mempunyai SIM A
- Mengerti Daerah Tujuan Wisata, Restoran, Hotel Khususnya Yogyakarta dan Sekitarnya
- Sopan, berkelakuan baik, jujur, mau bekerja keras, bisa bekerja secara team
Datang Langsung atau Kirim Lamaran ke :
Royal Jogjaholic Tour And Travel
Jl. Sosrowijayan Wetan GT 1/96
Malioboro-Yogyakarta
Tlp : 0274-9500049
Pin :2BAF82B7
Twitter :@thejogjaholic
Fb : Royal Jogjaholic
Email; : thejogjaholic@gmail.com
Web : www. royaljogjaholic.tk
Lamaran ditunggu selambat2nya 2 minggu setelah pengiklanan
Kamis, 25 Desember 2014
Rabu, 24 Desember 2014
Warung Ayam Kampung (AKAM)
Sore itu perut saya benar-benar keroncongan. Sepertinya saya menderita sakit kelaparan stadium 3, bakalan semaput kalau ga segera diisi dengan ransum 3 piring *loohhh okeh men mas* Setelah puter sana sini, clingak clinguk kanan kiri akhirnya saya mampir di salah satu warung waralaba terkenal. Sebenarnya ga pingin mampir kesini, tapi berhubung perut udah kayak dipukulin sama tentara yang lagi kelaperan mau ga mau kudu makan nih.
Tempat makan ini pasti eaters semua udah kenal. Namanya Waroeng Ayam Kampung, atau yang biasa disingkat dengan Waroeng Akam. Kali ini saya hanya ingin berbagi cerita sedikit aja. Warung ini konon katanya punya salah seorang ustad terkenal di Indonesia, kalian bisa melihatnya dari berbagai pernak-pernik tentang si ustad di berbagai sudut warung. *nek ora salah lho yo, nak salah yo aku dikandani yo*
Tapi sepertinya konsep warung ini diserahkan kepada manajemen waroeng yang sudah terkenal di Jogja. Liat aja bentuk interior dan penataan warungnya, sama persis dengan warung waralaba yang punya ciri khas warna kuning hitam itu. Lokasi Akam yang saya singgahi kali ini berada di sebelah barat terminal Condong Catur. Dan berada persis disebelah sungai yang cukup besar. Kalau boleh saya ingin memberikan masukan buat tempat ini. Sungainya sih keren tapi baunya ga nguatin mas, aroma tak sedapnya sampai ke dalam warung. Kalau bisa sih di bersihin sedikit sungainya, biar baunya ilang. *hanya sekedar masukan*
Bentuk bangunan yang cukup besar dan didukung dengan halaman parkir yang segede lapangan bola ini bisa menampung banyak sekali pengunjung dalam satu waktu. Mungkin memang konsep ini yang ingin mereka berikan kepada para pengunjungya. Konsep keluarga dan kumpul bareng teman-teman disaat berkuliner ria.
Cukup ya bahas warungnya, udah perih nih perut, mulesnya udah sampe ke ubun-ubun *lebay ah mas ‘e* Saya pesan tiga menu sekaligus, biar kenyang.. hahahaha.. Menu saya yang pertama adalah Dada Ayam Kampung goreng. Karena ayam kampung udah pasti bentuk dan ukurannya gede. Saya suka cara masaknya nih, digorengnya ga terlalu lama, jadi rasa daging ayam kampungnya masih empuk dan sedap.
Karena udah nyobain dadanya sekarang giliran Paha Ayam Kampung goreng juga saya pesan. Udah dada sekarang paha, josss benerrrr.. *dasar bocah gemblung* Bumbu yang mereka berikan terasa sangat gurih dan lebih cenderung asin. Jadi harus pake nasi yak kalau ga pingin keasinan.
Menu yang ketiga dan terakhir adalah Garang Asem. Menu masakan khas dari Solo ini ternyata juga ada di warung ini. Rasanya segar sekali, bumbunya terasa mantab dan ringan. Dari semua yang sudah saya cicipi saya memilih garang asem sebagai juaranya.
Penderitaan saya kali ini saya akhiri dengan segelas Jus Alpukat dan Jeruk Hangat. Akhirnya pusing di ubun-ubun saya sudah hilang. Saatnya meluncur lagi mencari jejak-jejak kuliner di kota jogja tercinta. Jangan lupa beri komentar kalian dibawah ya.. Selamat berjalan-jalan dan mencicipi kuliner khas jogja. Salam kuliner
Location
Waroeng Ayam Kampung
Jl. Turangga Sari 3 No.1 Condong Catur, Depok, Sleman Yogyakarta
Tlp.(0274) 6605455
Waroeng Ayam Kampung
Jl. Turangga Sari 3 No.1 Condong Catur, Depok, Sleman Yogyakarta
Tlp.(0274) 6605455
Opening Hours
Hari Biasa 12:00 – 21:00 WIB
Hari Jumat 13:00 – 21:00 WIB
Hari Biasa 12:00 – 21:00 WIB
Hari Jumat 13:00 – 21:00 WIB
Price
Dada Ayam Kampung (17.5k)
Paha Ayam Kampung (17.5k)
Garang Asem (15k)
Tahu Bacem (2k)
Nasi (3k)
Lalapan (3k)
Jus Alpukat (7k)
Jeruk Hangat (5k)
Kerupuk Rambak (2.5k)
Dada Ayam Kampung (17.5k)
Paha Ayam Kampung (17.5k)
Garang Asem (15k)
Tahu Bacem (2k)
Nasi (3k)
Lalapan (3k)
Jus Alpukat (7k)
Jeruk Hangat (5k)
Kerupuk Rambak (2.5k)
info @ http://eatjogja.com/2013/09/waroeng-ayam-kampung-akam/
Senin, 22 Desember 2014
Climbing Mount Papandayan
Climbing Mount Papandayan
Attraction of several interesting locations and often visited by tourists such as the Papandayan is a complex Crater of the volcano, which is still an active area of 10 Ha. On the complex there are crater holes large and small magma, from the pits out smoke/water vapor to cause a wide range of unique sounds. Saladah Cottage block which is a meadow area of 8 Ha, with an altitude of 2.288 meters above sea level. In this region rivers flow Cisaladah water flows throughout the year. Location of Mount Papandayan is suitable for camping. In addition the block hot springs that is located on the border of the block Cigenah, hot spring water contains sulfur and berhasiat in healing skin diseases especially hives. On the whole this area has panoramic views of the beautiful natural environment of relatively intact and supported by natural air of coolness. Nature tourism activities that can be done is that you can enjoy the beauty and uniqueness of the nature and doing cross country. You can also camp here. Having a hobby is photography here is a suitable place to take a photo. You can also shower water containing sulfur, for the treatment of skin diseases.My advice if you hike to the Mount Papandayan, do not start climbing in the afternoon, other than a hazy, smoke from the crater in volume a lot, and very dangerous breathing. If the climbing done without building a tent, bring drinks and food just to taste, the rest leave Information in the post, up to the top straight down. If you want to spend the night in the hut, it’s good Salada, so to the top need not carry a lot of stuff. Vehicle from Terminal Thunder towards the village of Indonesia there every time, but it is highly recommended to Garut before dusk, the vehicle easy cheap prices.
Jumat, 19 Desember 2014
Playing Water in Kedung Kayang Waterfall
Mount Merapi and Mount Merbabu, is less than a mile from the surface of sea water that is located between Boyolali and Magelang Regency. High waterfalls Kedung Kayang about 40 yards, which I like from this waterfall is very heavy and quite cold. Kedung Kayang waterfall is located about 3 km from viewing Ketep pass, where if ketep pass take the road uphill, then if you want to waterfalls Kedung Kayang take the road on the right in the form of the derivative hungga find Kedung Kayang direction cross. To get to the waterfall Kedung Kayang is not difficult, but easy to reach and not too far away, the condition of jalanannya is quite wide and already set so it is able to follow the wheel 2 wheel or 4. Is approximately 19 miles of trails in Blabak Blabak-Boyolali. Tour this unidirectional Grojogan Kedung Kayang Ketep tour with in Sawangan. So before rising to Ketep Pass there is way to the right leading to the Violoncello-Boyolali, about 5-6 km of roadways. Kedung Kayang waterfall is located in the River flow in Pabelan originating from Mount Merapi and Mount Merbabu. Kedung Kayang name retrieved from the masters who were around Kedung Kayang, namely: Masters Panggung, Masters Putut and Masters Khalik.
Playing Water in Kedung Kayang Waterfall. Kedung Kayang Waterfall is located between
Playing Water in Kedung Kayang Waterfall
Access to this relatively tourist attraction are within easy reach either by private or public with a paved road conditions are relatively good. The entrance to this location can from the city Muntilan, Salatiga and Boyolali or. For those who use public transportation there are two paths that can be used to arrive there. For the first line, if take bus AKAP can descend on the East side of Magelang Blabag paper mill complex and then take a coach heading for Tlatar Sawangan. Following up on Tlatar coach Department of Jrakah changed. As for the second route, from bus AKAP can get off at the terminal, Muntilan subsequently coach majors Talun dams up the Market. After arriving at the market, changing coach majors Talun dams up Jrakah. Estimated cost if departing from Yogyakarta by bus AKAP down at paper mills Blabag Rp. 7,000 coach Blabak-Tlatar Rp 3,000 Tlatar – Wonolelo down in Jrakah Rp. 4,000. upon arrival in this tourist area will see a simple Gate located on the road that banked, where nearby are a small road to the campsite. Approximately 100 m next will meet in the parking area of the vehicle. To the location of the Kedung Kayang Waterfall is still have to walk about 15 minutes or about 200 m away. From the parking lot is about 100 m will be found a branching path 2, the right and to the left. For the turning straight kekiri while yan so far approximately 1 km by means of rotating through the rice paddies and the river flow. Arriving at the location, the parking lot is still to be the road about 15 minutes or about 200 meters to actually get in the waterfalls. There are two routes to reach this grojogan. The first, straight right away so they can see the view from the top and bottom of the grojogan. Or the second, the road towards the left who can only see the grojongan view from the top. The second condition line winding and has already produced a stair steps, although there has been no small part of the security fence.Kamis, 18 Desember 2014
Paket Wisata Royal Jogjaholic
1. Jogja 3D2N Rp. 1.200.000/orang
Termasuk :
Transport, penginapan, tiket objek wisata borobudur prambanan
goapindul,pantai, kraton tamansari, makan selama tour, parkir
Tidak termasuk :
Tiket PP jogja, pengeluaran pribadi di luar program
2. Bali 4D3N Rp. 1.750.000/orang
Termasuk :
Transport, penginapan, tiket wisata, jimbaran, bedugul, tanah lot,
uluwatu, kuta beach, makan selama tour, parkir.
Tidak termasuk :
Tiket PP BALI , pengeluaran pribadi di luar program
3. Bromo 2D1N Rp. 550.000/orang
Setiap hari berangkat jam 8 pagi dari jogja
Termasuk :
Transport, penginapan, breakfast, jeep bromo
4. Karimun Jawa 3H2M Rp. 1.200.000/orang
Meeting point : Jepara
Termasuk :
Kapal ekspress, penginapan, aktifitas wisata di pulau, makan dan foto underwater
Tidak termasuk :
Tiket PP jepara, pengeluaran pribadi di luar program
5. Antar dan Jemput airport Rp. 150.000/car
Termasuk : Mobil, supir dan BBM
6. Rental mobil Rp. 350.000/ hari
Termasuk mobil, supir dan BBM
More Info :
Royal Jogjaholic
Jl. Sosrowijayan Wetan GT 1/96
Malioboro -Yogyakarta 55271
0274 - 9500049
081-226-131-692
085-748-666-168
Senin, 15 Desember 2014
Real Live Village In Wonosari
2 Day 1 Night / Min 1 Person
in 1 PersonDAY 1
07:00 AM Pick
up From hotel to ngrangehan Mountain ( dead Volcano )
08:00 AM Trekking
( 2 km ) to hunt the beatyfull landscape in dead Volcano
12:00 PM Lunch Tradisional Food
01:00 PM And
then go to village, free program, you can village cycling or walking , Rice
plantation , drink coconout ,
05:00 PM Cooking
Class tradisional food , Nasi Goreng +
Mie goreng and Dinner
DAY 2
06:00 AM Go
to Rice Plantation to clean this area and make some organic pupuk
07:30 AM Cooking
Class ( cokking rice + local salad + tahu tempe goreng for breakfast )
09:00 AM Advanture
trip to River Tubing Pindul
12:00 AM Lunch
with our cooking class in village
04:00 PM We
go to hill, to see golden sunsight
06:00 PM Ending
Program and we back to yogjakarta ( Max 2 hour )
INCLUDE :
- Transport & Meal 4X
- Entrance Fee
- Room / Cooking
Plesir Cluub
WApp / Line 085230 811164 /
Pin BBM 7EA9B951
+62 274 9500049
+62 274 9500049
XL 0877380 55292 / 0856 4395 2480
Di Dukung Oleh :
ROYAL JOGJAHOLIC
Tour And Travel
ROYAL JOGJAHOLIC
Tour And Travel
Kamis, 11 Desember 2014
Yogyakarta Travelers Paradise in Java, Indonesia
YOGYAKARTA / JOGJA
Travelers Paradise in Java, Indonesia
YOGYAKARTA or JOGJA is a travelers paradise in Java, Indonesia, with a lot of fascination which have not been revealed. We provide rich information about things to see and do, hotels and all the information you need to travel to Yogyakarta / Jogja.
A thousand years ago, Yogyakarta was the center of ancient Mataram Kingdom which was prosperous and high civilized. This kingdom built Borobudur Temple which was the biggest Buddhist temple in the world, 300 years before Angkor Wat in Cambodia. Some other relics are Prambanan Temple, Ratu Boko Palace, and dozens of other temples scattered throughout Yogyakarta. (yogyes)
Sabtu, 08 November 2014
OPEN TRIP THE JOGJAHOLIC
Open Trip Singapure 3 Hari 2 Malam
Tanggal 24-26 Desember 2014
Hanya Rp 3.400.000/orang
Open Trip Jogja 2 Hari 1 Malam
Tanggal 20-21 Desember 2014
Rp 500.000/per orang
Hanya Transport dan Obyek wisata dan Makan selama tour
Tujuan gua pindul, prambanan/borobudur, kraton, taman sari
Belum termasuk hotel
Open Trip Bali 4 Hari 3 Malam
Tanggal 1-4 Februari
Hanya Rp 2.200.000/orang
Senin, 27 Oktober 2014
Uji Andrenalin di Pantai Timang
Gunungkidul, merupakan kabupaten yang terkenal akan keindahan pantainya. Pantai di Gunungkidul terkenal dengan pasir putih dan keindahanya yaitu Indrayanti, Sundak, Nglambor, Pok Tunggal, Jogan, Siung merupakan beberapa pantai yang ada di Gunungkidul.
Salah satu pantai yang menantang adalah pantai Timang, pantai ini terletak di antara Pantai Siung dan Pantai Sundak Gunungkidul. Keunikan pantai ini ialah terdapat sebuah pulau yang menjadi habitat lobster laut diseberang pantai.
Yang menjadikan Pantai timang istimewa adalah keberadaan gondola/kereta gantung untuk menyebrang dari Pantai Timang menuju Pulau Panjang. Gondola tersebut memiliki panjang kurang lebih 100 meter. Kereta gantung ini tidak semodern seperti kereta gantung pada umumnya.
Kereta gantung dibuat dengan bahan-bahan yang sangat sederhana, kotak yang mengangkut orang terbuat dari kayu dan menggunakan tambang sebagai penghubungnya. Sebenarnya, kereta gantung ini bukanlah fasilitas yang disediakan untuk kegiatan wisata.
Penasaran kan??? bagi kamu yang suka tantangan patut di coba deh. ^_^
Salah satu pantai yang menantang adalah pantai Timang, pantai ini terletak di antara Pantai Siung dan Pantai Sundak Gunungkidul. Keunikan pantai ini ialah terdapat sebuah pulau yang menjadi habitat lobster laut diseberang pantai.
Yang menjadikan Pantai timang istimewa adalah keberadaan gondola/kereta gantung untuk menyebrang dari Pantai Timang menuju Pulau Panjang. Gondola tersebut memiliki panjang kurang lebih 100 meter. Kereta gantung ini tidak semodern seperti kereta gantung pada umumnya.
Kereta gantung dibuat dengan bahan-bahan yang sangat sederhana, kotak yang mengangkut orang terbuat dari kayu dan menggunakan tambang sebagai penghubungnya. Sebenarnya, kereta gantung ini bukanlah fasilitas yang disediakan untuk kegiatan wisata.
Penasaran kan??? bagi kamu yang suka tantangan patut di coba deh. ^_^
Kamis, 23 Oktober 2014
Sejarah tentang Batik
Batik adalah salah satu cara pembuatan bahan pakaian. Selain itu batik bisa mengacu pada dua hal. Yang pertama adalah teknik pewarnaan kain dengan menggunakan malam untuk mencegah pewarnaan sebagian dari kain. Dalam literatur internasional, teknik ini dikenal sebagai wax-resist dyeing. Pengertian kedua adalah kain atau busana yang dibuat dengan teknik tersebut, termasuk penggunaan motif-motif tertentu yang memiliki kekhasan. Batik Indonesia, sebagai keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya yang terkait, oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober, 2009.
Sejarah Teknik Batik
Seni pewarnaan kain dengan teknik perintang pewarnaan menggunakan malam adalah salah satu bentuk seni kuno. Penemuan di Mesir menunjukkan bahwa teknik ini telah dikenal semenjak abad ke-4 SM, dengan diketemukannya kain pembungkus mumi yang juga dilapisi malam untuk membentuk pola. Di Asia, teknik serupa batik juga diterapkan di Tiongkok semasa Dinasti T'ang (618-907) serta di India dan Jepang semasa Periode Nara (645-794). Di Afrika, teknik seperti batik dikenal oleh Suku Yoruba di Nigeria, serta Suku Soninke dan Wolof di Senegal. Di Indonesia, batik dipercaya sudah ada semenjak zaman Majapahit, dan menjadi sangat populer akhir abad XVIII atau awal abad XIX. Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad XX dan batik cap baru dikenal setelah Perang Dunia I atau sekitar tahun 1920-an.
Walaupun kata "batik" berasal dari bahasa Jawa, kehadiran batik di Jawa sendiri tidaklah tercatat. G.P. Rouffaer berpendapat bahwa tehnik batik ini kemungkinan diperkenalkan dari India atau Srilangka pada abad ke-6 atau ke-7. Di sisi lain, J.L.A. Brandes (arkeolog Belanda) dan F.A. Sutjipto (sejarawan Indonesia) percaya bahwa tradisi batik adalah asli dari daerah seperti Toraja, Flores, Halmahera, dan Papua. Perlu dicatat bahwa wilayah tersebut bukanlah area yang dipengaruhi oleh Hinduisme tetapi diketahui memiliki tradisi kuna membuat batik.
G.P. Rouffaer juga melaporkan bahwa pola gringsing sudah dikenal sejak abad ke-12 di Kediri, Jawa Timur. Dia menyimpulkan bahwa pola seperti ini hanya bisa dibentuk dengan menggunakan alat canting, sehingga ia berpendapat bahwa canting ditemukan di Jawa pada masa sekitar itu.[4] Detil ukiran kain yang menyerupai pola batik dikenakan oleh Prajnaparamita, arca dewi kebijaksanaan buddhis dari Jawa Timur abad ke-13. Detil pakaian menampilkan pola sulur tumbuhan dan kembang-kembang rumit yang mirip dengan pola batik tradisional Jawa yang dapat ditemukan kini. Hal ini menunjukkan bahwa membuat pola batik yang rumit yang hanya dapat dibuat dengan canting telah dikenal di Jawa sejak abad ke-13 atau bahkan lebih awal.
Legenda dalam literatur Melayu abad ke-17, Sulalatus Salatin menceritakan Laksamana Hang Nadim yang diperintahkan oleh Sultan Mahmud untuk berlayar ke India agar mendapatkan 140 lembar kain serasah dengan pola 40 jenis bunga pada setiap lembarnya. Karena tidak mampu memenuhi perintah itu, dia membuat sendiri kain-kain itu. Namun sayangnya kapalnya karam dalam perjalanan pulang dan hanya mampu membawa empat lembar sehingga membuat sang Sultan kecewa. Oleh beberapa penafsir,who? serasah itu ditafsirkan sebagai batik.
Dalam literatur Eropa, teknik batik ini pertama kali diceritakan dalam buku History of Java (London, 1817) tulisan Sir Thomas Stamford Raffles. Ia pernah menjadi Gubernur Inggris di Jawa semasa Napoleon menduduki Belanda. Pada 1873 seorang saudagar Belanda Van Rijekevorsel memberikan selembar batik yang diperolehnya saat berkunjung ke Indonesia ke Museum Etnik di Rotterdam dan pada awal abad ke-19 itulah batik mulai mencapai masa keemasannya. Sewaktu dipamerkan di Exposition Universelle di Paris pada tahun 1900, batik Indonesia memukau publik dan seniman.
Semenjak industrialisasi dan globalisasi, yang memperkenalkan teknik otomatisasi, batik jenis baru muncul, dikenal sebagai batik cap dan batik cetak, sementara batik tradisional yang diproduksi dengan teknik tulisan tangan menggunakan canting dan malam disebut batik tulis. Hugh Clifford merekam industri di Pekan tahun 1895 bagi menghasilkan batik, kain pelangi, dan kain telepok.
Budaya Batik
Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama. Perempuan-perempuan Jawa pada masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga pada masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya "Batik Cap" yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini. Ada beberapa pengecualian bagi fenomena ini, yaitu batik pesisir yang memiliki garis maskulin seperti yang bisa dilihat pada corak "Mega Mendung", dimana di beberapa daerah pesisir pekerjaan membatik adalah lazim bagi kaum lelaki.
Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun temurun, sehingga kadang kala suatu motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga tertentu. Beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang. Bahkan sampai saat ini, beberapa motif batik tadisional hanya dipakai oleh keluarga keraton Yogyakarta dan Surakarta.
Batik Cirebon bermotif mahluk laut
Batik merupakan warisan nenek moyang Indonesia ( Jawa ) yang sampai saat ini masih ada. Batik juga pertama kali diperkenalkan kepada dunia oleh Presiden Soeharto, yang pada waktu itu memakai batik pada Konferensi PBB.
Batik dipakai untuk membungkus seluruh tubuh oleh penari Tari Bedhoyo Ketawang di keraton jawa.
Corak batik
Ragam corak dan warna Batik dipengaruhi oleh berbagai pengaruh asing. Awalnya, batik memiliki ragam corak dan warna yang terbatas, dan beberapa corak hanya boleh dipakai oleh kalangan tertentu. Namun batik pesisir menyerap berbagai pengaruh luar, seperti para pedagang asing dan juga pada akhirnya, para penjajah. Warna-warna cerah seperti merah dipopulerkan oleh Tionghoa, yang juga memopulerkan corak phoenix. Bangsa penjajah Eropa juga mengambil minat kepada batik, dan hasilnya adalah corak bebungaan yang sebelumnya tidak dikenal (seperti bunga tulip) dan juga benda-benda yang dibawa oleh penjajah (gedung atau kereta kuda), termasuk juga warna-warna kesukaan mereka seperti warna biru. Batik tradisonal tetap mempertahankan coraknya, dan masih dipakai dalam upacara-upacara adat, karena biasanya masing-masing corak memiliki perlambangan masing-masing.
(Di postkan oleh www.id.wikipedia.org/wiki/Batik)
Sejarah Teknik Batik
Seni pewarnaan kain dengan teknik perintang pewarnaan menggunakan malam adalah salah satu bentuk seni kuno. Penemuan di Mesir menunjukkan bahwa teknik ini telah dikenal semenjak abad ke-4 SM, dengan diketemukannya kain pembungkus mumi yang juga dilapisi malam untuk membentuk pola. Di Asia, teknik serupa batik juga diterapkan di Tiongkok semasa Dinasti T'ang (618-907) serta di India dan Jepang semasa Periode Nara (645-794). Di Afrika, teknik seperti batik dikenal oleh Suku Yoruba di Nigeria, serta Suku Soninke dan Wolof di Senegal. Di Indonesia, batik dipercaya sudah ada semenjak zaman Majapahit, dan menjadi sangat populer akhir abad XVIII atau awal abad XIX. Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad XX dan batik cap baru dikenal setelah Perang Dunia I atau sekitar tahun 1920-an.
Walaupun kata "batik" berasal dari bahasa Jawa, kehadiran batik di Jawa sendiri tidaklah tercatat. G.P. Rouffaer berpendapat bahwa tehnik batik ini kemungkinan diperkenalkan dari India atau Srilangka pada abad ke-6 atau ke-7. Di sisi lain, J.L.A. Brandes (arkeolog Belanda) dan F.A. Sutjipto (sejarawan Indonesia) percaya bahwa tradisi batik adalah asli dari daerah seperti Toraja, Flores, Halmahera, dan Papua. Perlu dicatat bahwa wilayah tersebut bukanlah area yang dipengaruhi oleh Hinduisme tetapi diketahui memiliki tradisi kuna membuat batik.
G.P. Rouffaer juga melaporkan bahwa pola gringsing sudah dikenal sejak abad ke-12 di Kediri, Jawa Timur. Dia menyimpulkan bahwa pola seperti ini hanya bisa dibentuk dengan menggunakan alat canting, sehingga ia berpendapat bahwa canting ditemukan di Jawa pada masa sekitar itu.[4] Detil ukiran kain yang menyerupai pola batik dikenakan oleh Prajnaparamita, arca dewi kebijaksanaan buddhis dari Jawa Timur abad ke-13. Detil pakaian menampilkan pola sulur tumbuhan dan kembang-kembang rumit yang mirip dengan pola batik tradisional Jawa yang dapat ditemukan kini. Hal ini menunjukkan bahwa membuat pola batik yang rumit yang hanya dapat dibuat dengan canting telah dikenal di Jawa sejak abad ke-13 atau bahkan lebih awal.
Legenda dalam literatur Melayu abad ke-17, Sulalatus Salatin menceritakan Laksamana Hang Nadim yang diperintahkan oleh Sultan Mahmud untuk berlayar ke India agar mendapatkan 140 lembar kain serasah dengan pola 40 jenis bunga pada setiap lembarnya. Karena tidak mampu memenuhi perintah itu, dia membuat sendiri kain-kain itu. Namun sayangnya kapalnya karam dalam perjalanan pulang dan hanya mampu membawa empat lembar sehingga membuat sang Sultan kecewa. Oleh beberapa penafsir,who? serasah itu ditafsirkan sebagai batik.
Dalam literatur Eropa, teknik batik ini pertama kali diceritakan dalam buku History of Java (London, 1817) tulisan Sir Thomas Stamford Raffles. Ia pernah menjadi Gubernur Inggris di Jawa semasa Napoleon menduduki Belanda. Pada 1873 seorang saudagar Belanda Van Rijekevorsel memberikan selembar batik yang diperolehnya saat berkunjung ke Indonesia ke Museum Etnik di Rotterdam dan pada awal abad ke-19 itulah batik mulai mencapai masa keemasannya. Sewaktu dipamerkan di Exposition Universelle di Paris pada tahun 1900, batik Indonesia memukau publik dan seniman.
Semenjak industrialisasi dan globalisasi, yang memperkenalkan teknik otomatisasi, batik jenis baru muncul, dikenal sebagai batik cap dan batik cetak, sementara batik tradisional yang diproduksi dengan teknik tulisan tangan menggunakan canting dan malam disebut batik tulis. Hugh Clifford merekam industri di Pekan tahun 1895 bagi menghasilkan batik, kain pelangi, dan kain telepok.
Budaya Batik
Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama. Perempuan-perempuan Jawa pada masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga pada masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya "Batik Cap" yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini. Ada beberapa pengecualian bagi fenomena ini, yaitu batik pesisir yang memiliki garis maskulin seperti yang bisa dilihat pada corak "Mega Mendung", dimana di beberapa daerah pesisir pekerjaan membatik adalah lazim bagi kaum lelaki.
Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun temurun, sehingga kadang kala suatu motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga tertentu. Beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang. Bahkan sampai saat ini, beberapa motif batik tadisional hanya dipakai oleh keluarga keraton Yogyakarta dan Surakarta.
Batik Cirebon bermotif mahluk laut
Batik merupakan warisan nenek moyang Indonesia ( Jawa ) yang sampai saat ini masih ada. Batik juga pertama kali diperkenalkan kepada dunia oleh Presiden Soeharto, yang pada waktu itu memakai batik pada Konferensi PBB.
Batik dipakai untuk membungkus seluruh tubuh oleh penari Tari Bedhoyo Ketawang di keraton jawa.
Corak batik
Ragam corak dan warna Batik dipengaruhi oleh berbagai pengaruh asing. Awalnya, batik memiliki ragam corak dan warna yang terbatas, dan beberapa corak hanya boleh dipakai oleh kalangan tertentu. Namun batik pesisir menyerap berbagai pengaruh luar, seperti para pedagang asing dan juga pada akhirnya, para penjajah. Warna-warna cerah seperti merah dipopulerkan oleh Tionghoa, yang juga memopulerkan corak phoenix. Bangsa penjajah Eropa juga mengambil minat kepada batik, dan hasilnya adalah corak bebungaan yang sebelumnya tidak dikenal (seperti bunga tulip) dan juga benda-benda yang dibawa oleh penjajah (gedung atau kereta kuda), termasuk juga warna-warna kesukaan mereka seperti warna biru. Batik tradisonal tetap mempertahankan coraknya, dan masih dipakai dalam upacara-upacara adat, karena biasanya masing-masing corak memiliki perlambangan masing-masing.
(Di postkan oleh www.id.wikipedia.org/wiki/Batik)
Gamelan Orkestra Ala Jawa
Gamelan adalah musik yang tercipta dari paduan bunyi gong, kenong dan alat musik Jawa lainnya. Irama musik yang lembut dan mencerminkan keselarasan hidup orang Jawa akan segera menyapa dan menenangkan jiwa begitu didengar.
Gamelan jelas bukan musik yang asing. Popularitasnya telah merambah berbagai benua dan telah memunculkan paduan musik baru jazz-gamelan, melahirkan institusi sebagai ruang belajar dan ekspresi musik gamelan, hingga menghasilkan pemusik gamelan ternama. Pagelaran musik gamelan kini bisa dinikmati di berbagai belahan dunia, namun Yogyakarta adalah tempat yang paling tepat untuk menikmati gamelan karena di kota inilah anda bisa menikmati versi aslinya.
Gamelan yang berkembang di Yogyakarta adalah Gamelan Jawa, sebuah bentuk gamelan yang berbeda dengan Gamelan Bali ataupun Gamelan Sunda. Gamelan Jawa memiliki nada yang lebih lembut dan slow, berbeda dengan Gamelan Bali yang rancak dan Gamelan Sunda yang sangat mendayu-dayu dan didominasi suara seruling. Perbedaan itu wajar, karena Jawa memiliki pandangan hidup tersendiri yang diungkapkan dalam irama musik gamelannya.
Pandangan hidup Jawa yang diungkapkan dalam musik gamelannya adalah keselarasan kehidupan jasmani dan rohani, keselarasan dalam berbicara dan bertindak sehingga tidak memunculkan ekspresi yang meledak-ledak serta mewujudkan toleransi antar sesama. Wujud nyata dalam musiknya adalah tarikan tali rebab yang sedang, paduan seimbang bunyi kenong, saron kendang dan gambang serta suara gong pada setiap penutup irama.
Tidak ada kejelasan tentang sejarah munculnya gamelan. Perkembangan musik gamelan diperkirakan sejak kemunculan kentongan, rebab, tepukan ke mulut, gesekan pada tali atau bambu tipis hingga dikenalnya alat musik dari logam. Perkembangan selanjutnya setelah dinamai gamelan, musik ini dipakai untuk mengiringi pagelaran wayang, dan tarian. Barulah pada beberapa waktu sesudahnya berdiri sebagai musik sendiri dan dilengkapi dengan suara para sinden.
Seperangkat gamelan terdiri dari beberapa alat musik, diantaranya satu set alat musik serupa drum yang disebut kendang, rebab dan celempung, gambang, gong dan seruling bambu. Komponen utama yang menyusun alat-alat musik gamelan adalah bambu, logam, dan kayu. Masing-masing alat memiliki fungsi tersendiri dalam pagelaran musik gamelan, misalnya gong berperan menutup sebuah irama musik yang panjang dan memberi keseimbangan setelah sebelumnya musik dihiasi oleh irama gending.
Gamelan Jawa adalah musik dengan nada pentatonis. Satu permainan gamelan komplit terdiri dari dua putaran, yaitu slendro dan pelog. Slendro memiliki 5 nada per oktaf, yaitu 1 2 3 5 6 [C- D E+ G A] dengan perbedaan interval kecil. Pelog memiliki 7 nada per oktaf, yaitu 1 2 3 4 5 6 7 [C+ D E- F# G# A B] dengan perbedaan interval yang besar. Komposisi musik gamelan diciptakan dengan beberapa aturan, yaitu terdiri dari beberapa putaran dan pathet, dibatasi oleh satu gongan serta melodinya diciptakan dalam unit yang terdiri dari 4 nada.
Anda bisa melihat gamelan sebagai sebuah pertunjukan musik tersendiri maupun sebagai pengiring tarian atau seni pertunjukan seperti wayang kulit dan ketoprak. Sebagai sebuah pertunjukan tersendiri, musik gamelan biasanya dipadukan dengan suara para penyanyi Jawa (penyanyi pria disebut wiraswara dan penyanyi wanita disebut waranggana). Pertunjukan musik gamelan yang digelar kini bisa merupakan gamelan klasik ataupun kontemporer. Salah satu bentuk gamelan kontemporer adalah jazz-gamelan yang merupakan paduan paduan musik bernada pentatonis dan diatonis.
Salah satu tempat di Yogyakarta dimana anda bisa melihat pertunjukan gamelan adalah Kraton Yogyakarta. Pada hari Kamis pukul 10.00 - 12.00 WIB digelar gamelan sebagai sebuah pertunjukan musik tersendiri. Hari Sabtu pada waktu yang sama digelar musik gamelan sebagai pengiring wayang kulit, sementara hari Minggu pada waktu yang sama digelar musik gamelan sebagai pengiring tari tradisional Jawa. Untuk melihat pertunjukannya, anda bisa menuju Bangsal Sri Maganti. Sementara untuk melihat perangkat gamelan tua, anda bisa menuju bangsal kraton lain yang terletak lebih ke belakang.
Rabu, 22 Oktober 2014
Ngandong Beach
Who know paradise was this close??
Jogja is a city heavily associated with culture and the arts, not necessarily famous for its beaches. On the popular traveler's circuit, tourists flock eastward to the likes of Bali and Lombok for a beach holiday. Howefer, a white sand beach paradise with turquoise water lies just outside the city.
Ngandong beach is the real deal for seekers of privat, exotic beaches. The beach is located in Sidoarjo Village, tepus subdistrick, gunung kidul, Yogyakarta, about 55 km southeast of the city, which takes around two and a half hours to get to by car. Gudung kidul is a rocky area, famous fo its excotic caves, jutting cliffs and beautiful beaches. Its most popular beach attractions inlude, krakal, Kukup dan Sundak.
However, if you find those beaches too crowded with tourists, especially on the weekends or holiday season, put in a little effort to take the road less traveled. Take a walk heading east on Sundak's shoreline. In the cove behind the barrier reef, you will find a hidden beach paradise called Ngandong.
Like with other beaches in Gunung Kidul, in Ngandong, beautiful soft white sand meets stunning tuquoise sea. Ngandong is easily recognizable, its coastline curved, yet not too wide, with some small fishing boats moored on the shoreline. Fishermen perch on top of cliffs and a small island called Watuwalang island itself stands as a breakwater.
Ngandong's calm waves make for a nice swimming spot. The quiet beach, sheltered from the throngs of tourists found in nearby tourist attraction beaches, make Ngandong a nice place to get away from it all. Lodging facilities are available around the beach as are seafood stalls. Camping and grilling some fish over the bonfire is another suitable option for relaxation on this beach.
Jogja is a city heavily associated with culture and the arts, not necessarily famous for its beaches. On the popular traveler's circuit, tourists flock eastward to the likes of Bali and Lombok for a beach holiday. Howefer, a white sand beach paradise with turquoise water lies just outside the city.
Ngandong beach is the real deal for seekers of privat, exotic beaches. The beach is located in Sidoarjo Village, tepus subdistrick, gunung kidul, Yogyakarta, about 55 km southeast of the city, which takes around two and a half hours to get to by car. Gudung kidul is a rocky area, famous fo its excotic caves, jutting cliffs and beautiful beaches. Its most popular beach attractions inlude, krakal, Kukup dan Sundak.
However, if you find those beaches too crowded with tourists, especially on the weekends or holiday season, put in a little effort to take the road less traveled. Take a walk heading east on Sundak's shoreline. In the cove behind the barrier reef, you will find a hidden beach paradise called Ngandong.
Like with other beaches in Gunung Kidul, in Ngandong, beautiful soft white sand meets stunning tuquoise sea. Ngandong is easily recognizable, its coastline curved, yet not too wide, with some small fishing boats moored on the shoreline. Fishermen perch on top of cliffs and a small island called Watuwalang island itself stands as a breakwater.
Ngandong's calm waves make for a nice swimming spot. The quiet beach, sheltered from the throngs of tourists found in nearby tourist attraction beaches, make Ngandong a nice place to get away from it all. Lodging facilities are available around the beach as are seafood stalls. Camping and grilling some fish over the bonfire is another suitable option for relaxation on this beach.
Post By Deti Lucara | Jogjamag volume 19 Januari 2014
Selasa, 21 Oktober 2014
Set Sail To Karimun Jawa
Discover java's snorkeling paradise
Yogyakarta is the starting point for many types of trips across Java. You can choose your own adventure from all the intineraries featured at your homestay's reception area, but sometimes it is hard to know where to go next. If you are ready to take a break from touring temples, and like folowing the road less traveled, stow your Bali book in your bag and book aboat to Karimunjawa National Park.
Situated 80 km north of Central java are 27 tiny islands that comprise the area in and around Karimunjawa National Park. With a total population of less than 10.000 people, and many islands completely uninhabited, this remote marine reserve is teemin with opportunities for that postcard perfect moment that is just you, white sand, blue water, and millions of happy fish.
Once you are there, you will never want to leave Homestays, guesthouses, and a few resort offer housing for alla budgets. Friendly tour operators will fit you out with snorkel gear, and let you pick your islands- taking you out in small fishing boats with nothing but a cooler of drinks and some lunch supplies, while letting you drift by tropical scenes you previously thought only existed on your desktop.
To begin to appreciate the 250 species of fish, the 100 varieties of coral, as well as observe the 40 different types of bird, swim with sharks, and catch a glimpse of the local deer your should plan for at least 3 full days in the park, though 'island time' can quickly seep into your bones as the weeks roll by. It doesn't take much to imagine how this triopical paradise looked to the pirates, who sought refuge her, or to the British penal colony that was briefly in residence. Not much has changed in the last 300 years.
Landlubbers will encounter an interesting cultural blend between the java cultural from the island of Java, the Madura from the islands of the coast of Java, and the Bugis - the sailing culture that has been the source of pirate legends and the "boogey" man. These residents live haromoniously on the five inhabited park island, amongst palm tree coastlines and mangrove swamps.
The kinds of beauty you'll find both on land and underwater is no accident. Karimunjawa has retained its pristine environment and timeless feel thanks in part to limited seasonal tranportation options (see box). During the rainy season (oktober to April) the seas can be too high for the ferry to run, sometimes for weeks, and event in the dry (my to september) things can be doggy. If you have a plane you mu catch, be sure to check the weather in advance , and give yourself an extra day or so for the unexpected.
Some other things to keep in mind are that electricity is not available during the daytime, so bring extra batteries , and buy your ice in the early morning, keeping it locked safe in a cooler for the day's use. There is an ATM on the main island of Karimun, motorbikes available to rent, and a few small shops where you can buy a limitide selection of groceries. If you have the world's largest feet consider packing in your own flippers for snorkeling. (by sarah herz | Jogjamag hal 5 sept 2013)
Yogyakarta is the starting point for many types of trips across Java. You can choose your own adventure from all the intineraries featured at your homestay's reception area, but sometimes it is hard to know where to go next. If you are ready to take a break from touring temples, and like folowing the road less traveled, stow your Bali book in your bag and book aboat to Karimunjawa National Park.
Situated 80 km north of Central java are 27 tiny islands that comprise the area in and around Karimunjawa National Park. With a total population of less than 10.000 people, and many islands completely uninhabited, this remote marine reserve is teemin with opportunities for that postcard perfect moment that is just you, white sand, blue water, and millions of happy fish.
Once you are there, you will never want to leave Homestays, guesthouses, and a few resort offer housing for alla budgets. Friendly tour operators will fit you out with snorkel gear, and let you pick your islands- taking you out in small fishing boats with nothing but a cooler of drinks and some lunch supplies, while letting you drift by tropical scenes you previously thought only existed on your desktop.
To begin to appreciate the 250 species of fish, the 100 varieties of coral, as well as observe the 40 different types of bird, swim with sharks, and catch a glimpse of the local deer your should plan for at least 3 full days in the park, though 'island time' can quickly seep into your bones as the weeks roll by. It doesn't take much to imagine how this triopical paradise looked to the pirates, who sought refuge her, or to the British penal colony that was briefly in residence. Not much has changed in the last 300 years.
Landlubbers will encounter an interesting cultural blend between the java cultural from the island of Java, the Madura from the islands of the coast of Java, and the Bugis - the sailing culture that has been the source of pirate legends and the "boogey" man. These residents live haromoniously on the five inhabited park island, amongst palm tree coastlines and mangrove swamps.
The kinds of beauty you'll find both on land and underwater is no accident. Karimunjawa has retained its pristine environment and timeless feel thanks in part to limited seasonal tranportation options (see box). During the rainy season (oktober to April) the seas can be too high for the ferry to run, sometimes for weeks, and event in the dry (my to september) things can be doggy. If you have a plane you mu catch, be sure to check the weather in advance , and give yourself an extra day or so for the unexpected.
Some other things to keep in mind are that electricity is not available during the daytime, so bring extra batteries , and buy your ice in the early morning, keeping it locked safe in a cooler for the day's use. There is an ATM on the main island of Karimun, motorbikes available to rent, and a few small shops where you can buy a limitide selection of groceries. If you have the world's largest feet consider packing in your own flippers for snorkeling. (by sarah herz | Jogjamag hal 5 sept 2013)
Senin, 20 Oktober 2014
Let's a Trip to Gembira Loka Zoo
Gembira Loka Zoo is one of special tourism at Jogja. The Location is about 20 minutes from Adisucipto Airport or 15 minutes from Malioboro.
It is Located on 20 hectare area. It has 100 species fauna or wild animals and more than 50 species flora. The fauna collections such as Sumatra tiger, white tiger, camel, honey bear, orang utan, green peacock, tomato frog, some species birds and others.
" The concept of Gembira Loka Zoo is a family tourism and also a nature laboratory for student," The Marketing of Gembira Loka Zoo, Lucia Anna Novitasari said. A lot of fauna collection mkakes the zoo as a city lungs. The tourists who come to this zoo with their children may try Kolam Tangkap. The Children can play in the pool and find some small fish using a dragnet. the may take care the fish at home.
Ther is also Tangkap Ikan Arena, Refleksi ikan, Tunggang Gajah and Tunggang Unta. The visitor may interact to those animals. For example, they can ride camel or elephant with the animal tamer beside them.
If you're lucky,, you may see the attraction of animals and interact with orang utan. You can shake your hand, hug and take apicture with them," she said
The comfort visitors, the manager of zoo completes it with some facilities such foodcourt, a gift center, mosque, wide parking area, toilet and others. Ticket price of the zoo is quite cheap. Monday to Friday is about Rp 20.000 and Saturday to Sunday is about Rp 25.000. The visitor can buy ticket directly to the counter which is located at the front door or order it online from the website of the zoo
It is Located on 20 hectare area. It has 100 species fauna or wild animals and more than 50 species flora. The fauna collections such as Sumatra tiger, white tiger, camel, honey bear, orang utan, green peacock, tomato frog, some species birds and others.
" The concept of Gembira Loka Zoo is a family tourism and also a nature laboratory for student," The Marketing of Gembira Loka Zoo, Lucia Anna Novitasari said. A lot of fauna collection mkakes the zoo as a city lungs. The tourists who come to this zoo with their children may try Kolam Tangkap. The Children can play in the pool and find some small fish using a dragnet. the may take care the fish at home.
Ther is also Tangkap Ikan Arena, Refleksi ikan, Tunggang Gajah and Tunggang Unta. The visitor may interact to those animals. For example, they can ride camel or elephant with the animal tamer beside them.
If you're lucky,, you may see the attraction of animals and interact with orang utan. You can shake your hand, hug and take apicture with them," she said
The comfort visitors, the manager of zoo completes it with some facilities such foodcourt, a gift center, mosque, wide parking area, toilet and others. Ticket price of the zoo is quite cheap. Monday to Friday is about Rp 20.000 and Saturday to Sunday is about Rp 25.000. The visitor can buy ticket directly to the counter which is located at the front door or order it online from the website of the zoo
Sumber : Exploring Jogja | Vol I /may 2014
Jumat, 17 Oktober 2014
Gudeg Bu Lies Wijilan
Gudeg Bu Lies merupakan salah satu perusahaan pembuatgudeg bermetode kaleng. Sebuah kemajuan pesat manakala makanan tradisional hanya dapat disajikan langsung. Namun, semenjak pertemuannya dengan salah seorang staff LIPI, semua berubah. Gudeg kini dapat dinikmati dimana saja berada, diluar negeri sekalipun Gudeg kaleng Bu Lies dipasarkan di Singapura dan beberapa negara lain.
Semenjak melakoni bisnis 1994 silam, Hajjah Elies Dyah Dharmawati sering ditanya pelanggan, berapa lama gudeg dapat bertahan. Karena tahan kurang lebih 1 minggu, Lies akhirnya menemukan metode kaleng. Semenjak produksi awal 2011 silam, minat gudeg kaleng semakin naik. Hal ini menunjukkan minat positif dari pelanggannya.
Hingga perjuangan panjang selama puluhan tahun itulah, daerah Wijilan yang mulanya hanya dia yang berjualan gudeg, dinobatkan sebagai kawasan wisata kuliner yang berdampak positif bagi masyarakat sekitar. Kegiatan ekonomi terutama wisata kuliner naik tajam. Atas kegigihannya dalam pelestarian masakan gudeg, Bu Lies mendapatkan penghargaan melaluiDinas Pariwisata & Kebudayaan Kota Yogyakarta, sebagai tokoh penerima anugerah kategori bidang pariwisata tahun 2013.
Semenjak melakoni bisnis 1994 silam, Hajjah Elies Dyah Dharmawati sering ditanya pelanggan, berapa lama gudeg dapat bertahan. Karena tahan kurang lebih 1 minggu, Lies akhirnya menemukan metode kaleng. Semenjak produksi awal 2011 silam, minat gudeg kaleng semakin naik. Hal ini menunjukkan minat positif dari pelanggannya.
(dikutip dari gudeg.net)
Kamis, 16 Oktober 2014
The Exotic of Parangtritis Beach
Parangtritis Beach is one of the special tourism of Jogja. It is located 27 kilometers south of Yogyakarta City and needed one hour to go there. Parangtritis also known as unique beach because t has a largest sand dune in South East Asia. Uniqueness of this sand dune attracts the researcher from Indonesia and other countries to come.
To access this beach is quite easy. The road infrastructure is goog enough so some tourist may ride their private car or common transportation to go there. As a special tourism destination, many tour and travel make Parangtritis Beach as one of their Jogja tour package.
A beautiful landscape at twilight makes this beach more and more exotic. So many tourists mostly come at twilight to enjoy the sunset, specially at the weekend. Parangtritis Beach not only offering exotic nature landscape but also the great adventures. The tourist may rent ATV or horse to go around the beach.
Recently, there appeare a sand boarding community but the activity hasn't scheduled yet because the sand dune always move.
The retribution ticket at Parangtritis is quite cheap, only Rp 5.000. The parking ticket for motorbike Rp 2.000 and for car Rp 5.000. For you who want to spend the holiday, you may choose hotel, homestay, inn and others. To stay for one night, there's some price you can choose, start from cheap one.
To access this beach is quite easy. The road infrastructure is goog enough so some tourist may ride their private car or common transportation to go there. As a special tourism destination, many tour and travel make Parangtritis Beach as one of their Jogja tour package.
A beautiful landscape at twilight makes this beach more and more exotic. So many tourists mostly come at twilight to enjoy the sunset, specially at the weekend. Parangtritis Beach not only offering exotic nature landscape but also the great adventures. The tourist may rent ATV or horse to go around the beach.
Recently, there appeare a sand boarding community but the activity hasn't scheduled yet because the sand dune always move.
" The most interesting view is sunset. We can't enjoy sunrise because mountain range cover up the sun at the east," warno said, one of the retribution employe of Parangtritis Beach.
The retribution ticket at Parangtritis is quite cheap, only Rp 5.000. The parking ticket for motorbike Rp 2.000 and for car Rp 5.000. For you who want to spend the holiday, you may choose hotel, homestay, inn and others. To stay for one night, there's some price you can choose, start from cheap one.
Exploring JOGJA| Vol I| May 2014
Jumat, 03 Oktober 2014
Karimun Jawa
siapa sih yang ga tau pulau Karimun Jawa?
Pulau yang sering disebut The Paradise of Java ini termasuk kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Kepulauan ini juga telah ditetapkan sebagai taman nasional loh
Kenapa sih disebut Karimun Jawa???
Konon nih karimun jawa muncul dari sejarah saat putra Sunan Muria yang sekaligus murid Sunan Kudus yang dikenal 'nakal' yaitu 'Syekh Amir Hasan' dibuang ke kepulauan tersebut .Pulau Karimunjawa bila dilihat dari kejauhan seperti "kerimun-kerimun". Karena itulah pulau tersebut dinamai Karimun asal kata kerimun-kerimun.
Di Karimun Jawa terdapat beberapa pulau ada Pulau Karimunjawa, Pulau Kemujan, Pulau Parang, Pulau Seruni, Pulau Menjangan Besar, Pulau Menjangan Kecil, Pulau Cemoro Besar, Pulau Cemoro Kecil, Pulau Krakal Besar, Pulau Krakal Kecil, Pulau Nyamuk, Pulau Kumbang, Pulau Burung, Pulau Menyawakan, Pulau Kembar, Pulau Bengkoang, Pulau Mrican, Pulau Galean, Pulau Kateng, Pulau Sambungan, Pulau Genting, Pulau Gundul, Pulau Cendekian, Pulau Cilik, Pulau Sintok, Pulau Katang.
Di Pulau Karimun sangat cocok bagi kalian yang suka diving, snorkling, swimming, dan mengelilingi pulau dengan boat lalu berenang dengan hiu.
Sebagian besar penduduk Karimun Jawa beragama islam, dan masih mempertahankan tradisi Kejawen yang dikenal dengan istilah abangan. Mayoritas penduduk Karimun jawa adalah suku Jawa, sisanya berasal daru suku bugis dan suku madura.
Penduduk Karimunjawa mempergunakan generator sebagai pembangkit tenaga listrik. Keterbatasan sumber tenaga ini menyebabkan listrik hanya menyala dari jam 6 sore hingga jam 6 pagi.
Hmmm masih penasaran dengan Pulau Karimun Jawa??? Yuukkk gabung dengan Royal jogjaholic tour and travel, paket wisata karimun murah ada disini, tinggal tentuin aja hari dan tanggal berangkatnya.
Untuk info dan booking bisa di Custumer Service kami di
Pulau yang sering disebut The Paradise of Java ini termasuk kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Kepulauan ini juga telah ditetapkan sebagai taman nasional loh
Kenapa sih disebut Karimun Jawa???
Konon nih karimun jawa muncul dari sejarah saat putra Sunan Muria yang sekaligus murid Sunan Kudus yang dikenal 'nakal' yaitu 'Syekh Amir Hasan' dibuang ke kepulauan tersebut .Pulau Karimunjawa bila dilihat dari kejauhan seperti "kerimun-kerimun". Karena itulah pulau tersebut dinamai Karimun asal kata kerimun-kerimun.
Di Karimun Jawa terdapat beberapa pulau ada Pulau Karimunjawa, Pulau Kemujan, Pulau Parang, Pulau Seruni, Pulau Menjangan Besar, Pulau Menjangan Kecil, Pulau Cemoro Besar, Pulau Cemoro Kecil, Pulau Krakal Besar, Pulau Krakal Kecil, Pulau Nyamuk, Pulau Kumbang, Pulau Burung, Pulau Menyawakan, Pulau Kembar, Pulau Bengkoang, Pulau Mrican, Pulau Galean, Pulau Kateng, Pulau Sambungan, Pulau Genting, Pulau Gundul, Pulau Cendekian, Pulau Cilik, Pulau Sintok, Pulau Katang.
Di Pulau Karimun sangat cocok bagi kalian yang suka diving, snorkling, swimming, dan mengelilingi pulau dengan boat lalu berenang dengan hiu.
Sebagian besar penduduk Karimun Jawa beragama islam, dan masih mempertahankan tradisi Kejawen yang dikenal dengan istilah abangan. Mayoritas penduduk Karimun jawa adalah suku Jawa, sisanya berasal daru suku bugis dan suku madura.
Penduduk Karimunjawa mempergunakan generator sebagai pembangkit tenaga listrik. Keterbatasan sumber tenaga ini menyebabkan listrik hanya menyala dari jam 6 sore hingga jam 6 pagi.
Hmmm masih penasaran dengan Pulau Karimun Jawa??? Yuukkk gabung dengan Royal jogjaholic tour and travel, paket wisata karimun murah ada disini, tinggal tentuin aja hari dan tanggal berangkatnya.
Untuk info dan booking bisa di Custumer Service kami di
Royal Jogjaholic Tour And Travel
Jl. Mangkuyudan No 66B
Mantrijeron Yogyakarta 55142
Mantrijeron Yogyakarta 55142
Telpon : (0274) 9500049
HP : 081226131692/ 085748666168
081904241744
081904241744
Twitter : @royaljogjaholic
E-mail : thejogjaholic@gmail.com
www.royaljogjaholic.tk
FB : Royal Jogjaholic
FB : Royal Jogjaholic
Kamis, 02 Oktober 2014
Paket Tour
Paket yang kami sediakan bervariatif
antara lain :
1. Paket Tour Jogja 3 hari 2 Malam
2. Paket Tour Bali 3 Hari 2 Malam
3. Paket Tour Bromo-Ijen 3 Hari 2 Malam
4. Paket Tour Karimun Jawa
5. Paket Tour Pulau Tidung
6. Paket Tour Malaysia
7. Paket Tour Singapure
8. Paket Tour Thailand
9. Dan Lain2
Untuk hari bisa menyesuaikan kebutuhan custumer.
Selain itu kami juga melayani kegiatan-kegiatan seperti
a. Outing
b. Outbond
c. Game race
d. Offroad
e. Rafting
Silahkan menghubungi Custumer Care kami jika ingin menanyakan lebih lanjut tentang harga dan aktivitas yang diinginkan ^_^
antara lain :
1. Paket Tour Jogja 3 hari 2 Malam
2. Paket Tour Bali 3 Hari 2 Malam
3. Paket Tour Bromo-Ijen 3 Hari 2 Malam
4. Paket Tour Karimun Jawa
5. Paket Tour Pulau Tidung
6. Paket Tour Malaysia
7. Paket Tour Singapure
8. Paket Tour Thailand
9. Dan Lain2
Untuk hari bisa menyesuaikan kebutuhan custumer.
Selain itu kami juga melayani kegiatan-kegiatan seperti
a. Outing
b. Outbond
c. Game race
d. Offroad
e. Rafting
Silahkan menghubungi Custumer Care kami jika ingin menanyakan lebih lanjut tentang harga dan aktivitas yang diinginkan ^_^
ROYAL JOGJAHOLIC TOUR AND TRAVEL
Kantor kami berada di Jalan Mangkuyudan No. 66B, Mantrijeron Yogyakarta 55142.
Kami menyediakan beberapa paket wisata yaitu :
Paket Tour Yogyakarta
Paket Tour Karimun Jawa
Paket Tour Bromo-Malang
Paket Tour Bali
Merapi Treking
Rafting
Rent Car
Tur Pribadi
Tour Luar Negri
Tiket Online (Penerbangan, kereta api, dan voucher hotel), dan
Tavel.
Langganan:
Postingan (Atom)